Pertemuan 3 e-Commerse

 

Bentuk E-Commerce

  • Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis E-commerce, penjual, dan pembeli yang pada umumnya adalah organisasi/perusahaan yang transaksinya dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama.
  • Business to Consumer (B2C) B2C dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik di mana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). 
  • Consumer-to-Consumer(C2C): E-commerce dalam bentuk ini yaitu dimana seorang penjual produk atau jasa menawarkan/menjual produknya kepada orang lain, Merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
  • Government to Citizens (G2C): Pelayanan pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E Commerce, selain itu dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan. Contoh : layanan KTP dan SIM.
  • Collaborative Commerce (C Commerce): Dalam C Commerce, partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik. Kerjasama ini biasanya terjadi sepanjang rantai produksi suatu barang atau jasa ada, misalnya produsen dengan distrbutornya.
  • Mobile Commerce: Mobile Commerce memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel, seperti mengakses internet melalui handphone, PDA, dll. Pada dasarnya, M-Commerce ini merupakan gabungan dari e-commerce dan mobile computing. Karena itu, bisa dikatakan bahwa M-Commerce adalah E-Commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel.

Transisi dan Siklus Pengembangan Electronic Commerce di Perusahaan



Ada beberapa yang harus digaris bawahi dalam suatu perusahaan :

  1. Sosialisasi visi E-commerce

    Sosialisasi ini dapat dilakukan seperti pelatihan formal, diskusi/rapat bulanan. Seminar, diskusi dan tanya jawab, dll. 

 

      2. Koordinasi di berbagai pihak

 

    Langkah selanjutnya yaitu koordinasi antara berbagai pihak yang akan membangun system E-commerce bersa,a perusahaan terkait. Tujuannya koordinasi : adanya pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati Bersama, sehingga dalam perjalanan implementasinya, E-commerce tidak mendapatkan gangguan yang sulit.  

 

      3. Penggabungan proses bisnis

 

    Penggabungan ini dilakukan agar suatu usaha membentuk system bisnis yang lebih besar dan luas (networking)

Tujuannya:

  • Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam E-Commerce
  • Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan menjadi target
  • Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet bagi pelanggan
  • Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang berkerja sama
  • Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis baru tersebut

      

       4. Menentukan Pilot Project

 

    Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan proyek percontohan atau Proyek awal (pilot project) yang akan diuji coba dan diimplementasikan. 

 

       5. Pembentukan tim

 

    Penentuan penangung jawab harus terdiri dari mereka yang memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai, dan harus merupakan pekerja yang full time. Artinya focus mereka tidah boleh terpecahkan.