Pertemuan 5 e-Commerse
Sistem Keamanan Komunikasi dalam E-Commerce
Data mentah dari sebuah komputer yang dikirimkan ke
komputer lain pada dasarnya rawan terhadap “interfensi” dari pihak ketiga,
sehingga diperlukan suatu strategi khusus agar paling tidak dua hal terjadi
(Kosiur, 1997): Data yang dikirimkan tidak dapat secara “fisik” diambil oleh
pihak lain yang tidak berhak atau Data yang dikirimkan dapat “diambil secara
fisik”, namun yang bersangkutan tidak dapat membacanya.
Berdasarkan rumus atau formula pemetaan tertentu
(misalnya rumus matematika sederhana), teks dokumen asli akan diacak atau
dienkripsi menjadi sebuah teks yang baru (cipher text).
Teks yang “tidak dapat dibaca” ini kemudian barulah
dikirimkan ke penerima melalui jalur internet. Untuk dapat membacanya, si
penerima akan menggunakan “kunci” yang sama untuk mendekripsikan pesan yang
ada. Dengan adanya mekanisme ini, si pengirim dan si penerima dapat melakukan
komunikasi secara aman tanpa rasa takut pesannya terbaca oleh mereka yang
mencurinya sepanjang jalur komunikasi.
Kelemahan dari sistem ini adalah sebagai berikut
:
- Karena
kunci yang dipergunakan sama, berarti masing-masing orang harus memiliki
kunci yang berbeda jika ingin berkomunikasi dengan orang lain, yang tentu
saja akan sangat repot mengingatnya
- Jika
secara kebetulan dua atau lebih orang memiliki kunci yang sama, maka yang
bersangkutan dapat mencuri dan mendeskripsikan pesan orang lain
- Masalah
autentifikasi juga akan menjadi isu utama, karena si penerima belum tentu
yakin bahwa si pengirim adalah orang yang sesungguhnya, karena mungkin
saja orang lain yang secara sengaja mengetahui kunci enkripsi si pengirim
mencoba mengirimkan dokumen atas nama orang lain.
Mekanisme penyandian lainnya yang lebih baik adalah
dengan menggunakan metode “public-key cryptography”. setiap orang yang akan
melakukan komunikasi via internet akan diberikan sebuah kunci (disebut sebagai
“public key”) yang diketahui oleh semua orang secara terbuka. Jika seseorang
ingin mengirimkan sebuah pesan, maka yang bersangkutan diharapkan untuk
terlebih dahulu melihat daftar public key (kunci publik) dan mencari tahu kunci
publik si penerima.
Kriptografi
Cryptografi adalah crypto yaitu rahasia dan graphy
adalah tulisan. Cryptografi didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk menjaga
pesan agar tetap aman [Schneier, 1996]. Defenisi pembanding (Menez, 1996):
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang
berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas
data, serta otentikas.
Proses utama dalam kriptografi : Enkripsi dan Dekripsi.
ANCAMAN KEAMANAN
Ancaman keamanan yang terjadi terhadap informasi:
- Interruption:
ancaman terhadap availability informasi, data yang ada dalam system
computer dirusak atau dihapus sehingga jika data atau informasi tersebut
dibutuhkan maka pemiliknya akan mengalami kesulitan untuk mengaksesnya,
atau bisa saja hilang.
- Interception:
ancaman terhadao kerahasiaan. Informasi disadap sehingga orang yang tidak
berhak dapat mengakses computer dimana informasi tersebut disimpan.
- Modification:
ancaman terhadap integritas. Orang tidak berhak berhasil menyadao lalu lintas
informasi yang sedang dikirim.
- Fabrication:
ancaman terhadap integritas. Orang yang tidak berhak berhasil meniru atau
memalsukan informasi.
ASPEK-ASPEK KEAMANAN KOMPUTER
- Confidentiality:
Data bersifat rahasia, tidak boleh diakses oleh orang yang tidak berhak
- Integrity:
data (system) tidak dapat berubah oleh pihak yang tidak berhak
- Availability:
Data / informasi / system harus tersedia Ketika dibutuhkan
- Authentication:
agar penerima informasi dapat memastikan keaslian pesan. Bahwa pesan itu
dating dari orang yang dimintai informasi
- Non-repudiation:
hal yang berhubungan dengan pengirim. Pengirim tidak dapat mengelak bahwa
dia yang mengirim informasi tersebut
- Access
control: aspek yang berhubungan dengan cara pengaturan akses ke informasi