Pertemuan 9 Autentikasi
Pengertian Autentikasi
Authentification adalah proses
dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem, nama dan password dari
user di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang
diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut. Autorisasi ini di set up oleh
administrator, webmaster atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka
yang ditunjuk di sistem tersebut. Untuk proses ini masing-masing user akan di
cek dari data yang diberikannya seperti nama, password serta hal-hal lainnya
yang tidak tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan, lokasi yang
diperbolehkan.
Autentikasi adalah suatu langkah
untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah
autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah
melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi terhadap
seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu
sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan
akses.
Selain itu authentification juga
merupakan salah satu dari banyak metode yang digunakan untuk menyediakan bukti
bahwa dokumen tertentu yang diterima secara elektronik benar-benar datang dari
orang yang bersangkutan dan tak berubah caranya adalah dengan mengirimkan suatu
kode tertentu melaui e-mail dan kemudian pemilik e-mail mereplay email tersebut
atau mengetikan kode yang telah dikirimkan.
Authentication server berfungsi
untuk mengenali user yang berintegrasi ke jaringan dan memuat semua informasi
dari user tersebut, dalam praktek biasanya authentification server mempunyai
backupp yang berfungsi untuk menjaga jika server itu ada masalah sehingga
jaringan dan pelayanan tidak terganggu.
Dalam aplikasi Web dibutuhkan
mekanisme yang dapat melindungi data dari pengguna yang tidak berhak
mengaksesnya, misalnya sebuah situs Web yang berisikan foto-foto keluarga dan
hanya dapat diakses sesama anggota keluarga. Mekanisme ini dapat
diimplementasikan dalam bentuk sebuah proses login yang biasanya terdiri dari
tiga buah tahapan yaitu : identifikasi, otentikasi dan otorisasi
Proses otentifikasi pada
prinsipnya berfungsi sebagai kesempatan pengguna dan pemberi layanan dalam
proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu memberikan informasi
yang dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak mendapatkan resourcenya. Sedang
pihak pemberi layanan harus mampu menjamin bahwa pihak yang tidak berhak tidak
akan dapat mengakses resource ini.
Metode-Metode Autentikasi
Autentikasi bertujuan untuk membuktika siapa anda
sebenarnya, apakah anda benar-benar orang yang anda klaim sebagai dia (who you
claim to be). Ada banyak cara untuk membuktikan siapa anda.
Metode autentikasi
bisa dilihat dalam 4 kategori metode:
a. Something you know
Ini adalah metode autentikasi
yang paling umum. Cara ini mengandalkan kerahasiaan informasi, contohnya adalah
password dan PIN. Cara ini berasumsi bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui
rahasia itu kecuali anda seorang.
b. Something you have
Cara ini biasanya merupakan
faktor tambahan untuk membuat autentikasi menjadi lebih aman. Cara ini
mengandalkan barang yang sifatnya unik, contohnya adalah kartu
magnetic/smartcard, hardware token, USB token dan sebagainya. Cara ini
berasumsi bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki barang tersebut kecuali anda
seorang.
c. Something you are
Ini adalah metode yang paling
jarang dipakai karena faktor teknologi dan manusia juga. Cara ini menghandalkan
keunikan bagian-bagian tubuh anda yang tidak mungkin ada pada orang lain
seperti sidik jari, suara atau sidik retina. Cara ini berasumsi bahwa bagian
tubuh anda seperti sidik jari dan sidik retina, tidak mungkin sama dengan orang
lain.
d. Something you do
Melibatkan bahwa setiap user
dalam melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Contoh : Penggunaan
analisis suara (voice recognation), dan analisis tulisan tangan.
Ada beberapa metode untuk
melakukan autentikasi, salah satunya dan yang paling umum adalah menggunakan
password. Metode autentikasi dengan menggunakan password statis adalah
yang paling banyak digunakan. Tetapi jika user menggunakan password yang sama
(password statis) beberapa kali untuk masuk ke dalam suatu sistem, password
tersebut akan menjadi rentan terhadap sniffer jaringan. Salah satu bentuk serangan
ke sistem komputer jaringan adalah seseorang mencoba masuk ke dalam suatu
koneksi jaringan untuk mendapatkan informasi autentikasi, seperti ID login dan
password yang berbeda setiap kali user akan masuk ke sistem. Sistem autentikasi
One Time Password (OTP) dibuat untuk mengatasi serangan seperti diatas.
Untuk menghindari pencurian
password dan pemakaian sistem secara illegal, akan bijaksana bila jaringan kita
dilengkapi sistem password sekali pakai. Cara penerapan sistem password
sekali pakai yaitu dengan cara:
Menggunakan sistem perangko
terenkripsi. Dengan cara ini, password baru dikirimkan setelah terlebih dulu
dimodifikasi berdasarkan waktu saat itu.
Menggunakan sistem
challenge-response (CR), dimana password yang kita berikan tergantung challenge
dari server. Dapat dianalogikan kita menyiapkan suatu daftar jawaban/response
yang berbeda bagi pertanyaan/challenge yang diberikan oleh server. Untuk
menghafal sekian banyak password bukanlah mudah, sehingga akan lebih mudah jika
yang dihafal itu adalah aturan untuk mengubah challenge yang diberikan menjadi
response (jadi tidak random). Misalnnya aturan kita adalah : “kapitalkan huruf
kelima dan hapus huruf keempat”, maka password yang kita berikan adalah MxyPtlk1W2 untuk
challenge sistem Mxyzptlk1W2.
Faktor-Faktor Autentikasi
Tiga jenis faktor autentikasi yang umum digunakan adalah:
a. Sesuatu yang diketahui oleh pengguna Contoh: password, passphrase,
dan PIN (Personal Identification Number)
b. Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna Contoh: ID card,
kartu kredit, telepon seluler, dan perangkat token
c. Sesuatu yang ‘ada’ pada pengguna Contoh: sidik jari, DNA,
suara, pola retina,
atau aspek biometrik lain.
Sedangkan, beberapa faktor autentikasi lain yang lebih
jarang digunakan adalah:
a. Berbasis pengenalan (recognition) atau autentikasi
cognometric, yaitu sesuatu yang dikenal oleh pengguna Contoh: Pengguna harus
mengenali dari beberapa wajah yang dirahasiakan.
b. Berbasis cybermetric, yaitu sesuai yang ada pada
komputer Contoh: Membatasi akses hanya dari komputer yang memiliki kombinasi
unik hardware dan software tertentu.
c. Berbasis lokasi Contoh: Membatasi penggunaan ATM atau
kartu kredit hanya pada cabang tertentu, membatasi login root hanya dari
terminal tertentu.
d. Berbasis waktu Contoh: Membatasi penggunaan sebuah
account hanya pada waktu tertentu, misalnya jam kerja.
e. Berbasis ukuran Contoh: Membatasi terjadinya
transaksi hanya pada sejumlah tertentu saja.
Proses Autentikasi
Setiap aplikasi memiliki ApplicationID. ApplicationID
tersebut harus telah terdaftar di authentication server. ApplicationID sendiri
didaftarkan secara manual oleh system administrator ke dalam
Autentikasi server.